Jumat, 26 Oktober 2012
10 Pekerjaan Terburuk Untuk Paru-paru
Banyak jenis pekerjaan yang cukup berisikountuk kesehatan. Misalnya, banyak pekerja yang mengembangkan penyakit paru olehkarena lingkungan tempat kerja yang tidak sehat. Jika mengetahui penyebabnya,risiko penyakit paru pada para pekerja dapat dicegah atau setidaknya dapatmenurunkan risiko.
"Sebagian besar jenis penyakit paruakibat lingkungan kerja dapat dicegah. Tindakan pengendalian sederhana dapatsecara nyata mengurangi paparan dan risiko," kata Philip Harber, MD,profesor dan kepala Divisi Lingkungan Kerja di UCLA.
Kira-kira pekerjaan apa saja yang memiliki risikoterhadapat penyakt paru?
Berikut 10 pekerjaan terburuk bagi kesehatanparu-paru pekerja seperti dikutip dari Health,antara lain:
1. Pekerja konstruksi
Pekerja yang menghirup debu pada pembongkaranatau renovasi bangunan dapat berisiko terkena kanker paru-paru, mesotheliomadan asbestosis.
Asbestosis merupakan penyakit yang menyebabkanjaringan parut di paru-paru. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah denganmemakai alat pelindung, termasuk respirator saat bekerja di sekitar bangunandan menghindari merokok.
2. Pekerja pabrik
Pekerja pabrik dapat terkena debu, bahankimia, dan gas yang menempatkan pada risiko Chronic obstructive pulmonarydisease (COPD).
3. Praktisi medis
Sekitar 8-12 orang yang sensitif terhadapresidu bubuk yang ditemukan dalam sarung tangan lateks adalah praktisi medis.
Sensitifitas tersebut dapat menyebabkan reaksiasma tipe berat. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangirisiko tersebut adalah membatasi paparan bila memungkinkan.
4. Pekerja tekstil
Bisinosis, juga disebut brown lung disease,adalah umum di antara pekerja tekstil yang membuat jok, handuk, kaus kaki,seprei dan pakaian.
Pekerja dapat menghirup partikel yangdilepaskan dari kain katun atau bahan lainnya. Tindakan pencegahan yang dapatdilakukan adalah dengan memakai masker dan meningkatkan ventilasi di lingkungankerja.
5. Bartender
Melayani minuman di ruangan penuh asap menempatkanbartender pada risiko tinggi untuk penyakit paru-paru. Terutama jika secaraterpapar perokok pasif selama bertahun-tahun.
Saat ini, banyak negara yang melarang merokokdi restoran dan bar. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengansistem ventilasi yang baik dalam lingkungan bar.
6. Pembuat kue
"Pembuat kue menempati bagian atas daftarpekerjaan yang menyebabkan asma, yang secara keseluruhan mencapai 15 persenkasus asma baru pada orang dewasa.
Pembuat kue yang terpapar debu tepung berisikosangat signifikan mengembangkan sensitisasi alergi. Tindakan pencegahan yangdapat dilakukan adalah dengan ventilasi yang baik dan penggunaan maskerpelindung," kata Dr Harber.
7. Industri otomotif
Asma dapat menjadi risiko kesehatan paru bagipekerja dalam industri otomotif. Cat auto spray seperti isosianat dan produkpoliuretan, dapat mengiritasi kulit, menyebabkan alergi dan menyebabkan sesakdada, dan kesulitan bernapas yang parah.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukanadalah dengan menggunakan respirator, sarung tangan, kacamata, dan ventilasidyang memadai.
8. Pekerja angkutan
Supir truk, yang sering membongkar muatanbarang di dermaga, dan pekerja industri kereta api dapat berisiko untuk COPD.Knalpot diesel adalah faktor terbesar.
Meskipun mesin sekarang memancarkan gas buangdiesel yang lebih sedikit karena perkembangan teknologi, diesel knalpot masihtersebar luas. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah sedapat mungkinmenghindari area knalpot diesel dan mengenakan masker pelindung.
9. Pekerja pertambangan
"Penambang berada pada risiko tinggiuntuk sejumlah penyakit paru-paru, termasuk COPD, karena paparan debu,"kata Dr Harber.
Silika di udara yang juga dikenal sebagaikuarsa dapat menyebabkan silikosis. Penambang batubara berisiko untuk jenislain dari penyakit jaringan parut di paru yang disebut pneumokoniosis(paru-paru hitam). Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah tidakmerokok dan menggunakan masker.
10. Pemadam kebakaran
Petugas pemadam kebakaran dapat menghirup asapdan berbagai bahan kimia yang mungkin ada dalam gedung atau rumah yangterbakar.
Meskipun perlengkapan pelindung pernapasantelah disediakan bagi pekerja, namun kadang tidak selalu dipakai. Paparan bahanberacun dan asbes adalah risiko bahkan setelah api berhasil dipadamkan.International Association of Firefighters telah merekomendasikan pemakaian alatpelindung pernapasan pada semua tahap pemadam kebakaran.
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar