Pembuat film yang memojokkan Nabi Muhammad SAW akhirnya ditangkap. Media Times mewartakan, Jumat (28/9), sutradara film Innocence of Muslims, Nakoula Basseley dibekuk polisi di California, Amerika Serikat.
Seorang hakim federal di Pengadilan California bahkan langsung memerintahkan Nakoula dijebloskan ke penjara. Hal itu karena pria keturunan Mesir-Amerika itu melanggar masa percobaannya.
Nakoula tengah dalam masa percobaan sebagai tahanan penjara ketika membuat film kontroversial itu setelah tersandung kasus penggelapan uang. Dalam hukum AS, tak ada masalah Nakoula memproduksi film ini. Namun, Nakoula menggunakan akses internet tanpa persetujuan petugas dalam masa percobaan .
Identitas sutradara film "Innocence of Muslims" terungkap. Menurut pejabat hukum di Los Angeles, Amerika Serikat, penyunting film ini bernama asli Nakoula Basseley Nakoula. Dari catatan kriminal, Nakoula kerap memakai sejumlah alias seperti Sam Bacile, Mark Basseley, Yousseff M. Basseley, Nicola Bacily, dan Erwin Salameh.
Nakoula tengah dalam masa percobaan sebagai tahanan penjara ketika membuat film kontroversial itu. Ia tersandung kasus penggelapan uang. Dalam hukum AS, tak masalah memproduksi film ini. Masalahnya, Nakoula menggunakan akses internet tanpa persetujuan petugas dalam masa percobaan.
"Kantor percobaan AS sedang mengkaji kasus ini," kata Karen Redmond, juru bicara kantor administrasi dari Pengadilan AS di Washington DC kepada Reuters.
Pada 2010, Nakoula mengaku bersalah atas penggelapan uang dan dijatuhi hukuman 21 bulan penjara dan lima tahun masa percobaan. Ia dituduh membuka rekening kredit dan menggunakan kartu identitas serta nomor jaminan sosial palsu. Ia dibebaskan Juni 2011.
Sutradara film Innocnece of Muslims itu dilaporkan telah menipu aktor dan kru film. Awalnya bintang film Innocence of Muslims diberitahu akan melakuan pengambilan gambar untuk film tentang sejarah Mesir .
Film Innocence of Muslims buatan Nakoula memicu serangkaian aksi protes di seluruh dunia. Kekerasan itu juga disertai sentimen terhadap AS, yang menyebabkan serangan terhadap fasilitas diplomatik AS di Benghazi, Libia. Akibatnya, Duta Besar AS untuk Libia Chris Stevens dan empat staf diplomat tewas.
S: liputan6
Follow Akun Twitter Kami Disini
Kami Ucapkan Terima Kasih Banyak Atas Kunjungan Anda
______________________________________________________
Pada Kolom Komentar di Bawah Ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar