Di laga semifinal Italia vs Jerman, Mario "Super" Balotelli dikartukuning wasit gara-gara mencopot kaosnya usai merayakan gol keduanya di menit 36. Di babak kedua pelatih Claudio Cesare Prandelli buru-buru menarik keluar Balotelli, khawatir ia melakukan tindakan aneh-aneh yang berujung pada kartu kuning kedua. Jika itu terjadi ia bisa absen di partai final vs Spanyol, Senin dinihari WIB nanti.
Namun tidak ada jaminan Balotelli tidak mengulangi perayaan gol dengan cara yang sama di final vs Spanyol nanti, meskipun sudah tidak berarti apa-apa. Kecuali jika ia melakukannya dua kali karena dua kartu kuning di laga yang sama identik dengan pengusiran dari lapangan.
Sebenarnya sudah banyak pihak yang menyesalkan aturan kartu kuning untuk adegan mencopot kaos. Sebab pemain bisa kena skorsing tanpa sekali pun melakukan pelanggaran fisik terhadap lawan.
Inilah sejumlah alasan yang menentang pengaturan soal pencopotan kaos itu:
Soal menghabiskan waktu? Lha kan wasit berwenang sepenuhnya menambah waktu yang diperlukan jika terjadi penundaan laga akibat pencopotan kaos. Kenapa pemain yang disalahkan?
Karena iklan di baliknya? Kalau pun ada, misalnya seperti iklan di celana dalam di kasus Nicklas Bendtner pemain Denmark, denda saja. Tapi lakukan di luar lapangan, bukan di dalam lapangan oleh wasit. Lagipula sepakbola sudah dibanjiri dengan iklan ini itu di seluruh sisi lapangan. Penonton TV sudah kebal dengan iklan di lapangan hijau.
Karena pesan-pesan keagamaan dan politik? Berapa banyak sih fans yang mengerti pesan di balik kaos itu, yang seringkali ditulis dalam huruf dan bahasa yang tidak dimengerti mayoritas penonton? Lagipula kita menyaksikan berbagai ekspresi keagamaan di lapangan hujai. Lambang salib ketika seorang pemain hendak masuk ke lapangan, atau menunjuk ke atas saat sebuah gol dirayakan adalah sebagian kecil saja contoh-contoh ekspresi keagamaan pemain. Apakah itu juga kena kartu kuning?
Karena telanjang dada? Loh, kalau pertandingan berakhir dan semua pemain mencopot kaosnya karena kepanasan atau untuk bertukar jersey dengan pemain lawan, apakah juga dianggap ofensif? Lagipula inilah inti sebuah perayaan gol di sepakbola, yakni emosi kegembiraan.
Mencopot kaos saat perayaan gol bukan sama seperti mencopot celana dan bugil keliling lapangan. FIFA seharusnya mempertimbangkan pencabutan aturan aneh dan konyol ini.
http://gilabola.com/kenapa-mencopot-kaos-mesti-dihukum-aturan-aneh/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar